Definisi PR
Menurut
Frank Jefkins PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke
dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.
Analisa
Komunikasi
yang dilakukan oleh PR dilakukan secara terencana, artinya disini setiap PR
melakukan komunikasi baik itu didalam lingkup organisasinya maupun kepada
khalayak yang berada diluar lingkup organisasinya mereka selalu melakukan
kegiatan komunikasi secara tersusun sehingga PR dapat mencapai tujuan-tujuannya
dan mendapatkan kepercayaan dan citra yang baik dari khalayak banyak.
PR
menjadi jembatan antara organisasi dengan publik untuk dapat selalu berhubungan
dengan baik. Selain itu PR juga harus bisa menghidupkan suasana kerja yang baik
dalam suatu organisasi antar anggotanya, sehingga mereka bisa bekerja dengan
baik.
Menurut
saya, PR adalah interaksi antara organisasi dengan khalayak yang ada diluar
organisasi yang dilakukan untuk menjalin hubungan baik sehingga tidak ada yang
merasa dirugikan satu sama lain.
Permasalahan PR
Fatwa
yang dikeluarkan oleh MUI tanggal 16 Desember 2000 tentang haramnya produk
Ajinomoto. Produk Ajinomoto yang dinyatakan haram ini ternyata telah diproduksi
sejak bulan Juni sampai 23 Nopember 2000 karena menggunakan bahan pendukung
bacto soytone yang mengandung enzim babi, atau dalam bahasa ilmiahnya disebut
porcine.
Dengan
adanya masalah tersebut, PR dari Ajinomoto melakukan medefinisikan masalah.
Dalam hal ini, PR melakukan penyelidikan tentang adanya penggunaan bahan
porcine dalam produk Ajinomoto. Dalam penyelidikan tersebut, Ajinomoto
memaparkan bahwa bahan porcine yang dipakai sebagai bahan pendukung memang di
pakai, tetapi hasil akhirnya tidak terkandung bahan tersebut. Walaupun hanya
dalam prosesnya, MUI tetap mengharapkan produk tersebut. Abdulrahman Wahid pada
saat itu yang menjabat sebagai Presiden RI menghalal kan produk tersebut untuk
menghapuskan keresahan masyarakat. Walaupun yang berbicara orang no satu di
Indonesia, MUI tidak mencabut fatwa tersebut sebelum produk Ajinomoto
melepaskan bahan pendukung yang mengandung enzim babi.
Pihak
Ajinomoto juga mencari tau tentang bagaimana sikap dan perilaku dari masyarakat
setelah terjadinya masalah tersebut. Walaupun Abdulrahmad Wahid menyimpulkan
bahwa produk tersebut halal, tetapi masyarakat khususnya muslim belum dapat
menaruh kepercayaan untuk menggunakan produk Ajinomoto karena MUI yang di
tunjuk sebagai lembaga sebagai penguji kehalalan atau keharaman MUI belum
menyebutkan halal pada Ajinomoto.
Dampak
dari dikeluarkannya fatwa haram ini tentu menjadikan masyarakat tidak memakai
produk itu kembali khususnya kaum Muslim. Dari informasi-informasi yang
dikumpulkan, PR membuat perencanaan dan pemograman tentang bagaimana strategi,
tindakan, komunikasi, ataupun taktik yang harus dilakukan untuk mengembalikan
kepercayaan dari masyarakat. Setelah membuat perencanaan apa saja yang harus
dilakukan untuk kembali menarik kepercayaan masyarakat, pihak Ajinomoto pun
mengimplementasikan perencanaan tersebut. Pihak Ajinomoto harus mengembalikan
citra dan kepercayaan yang membuat masyarakat kembali memakai produk tersebut.
Ajinomoto telah menghapuskan bahan baku yang di haramkan, dan mendapat
sertifikat halal dari MUI. Agar masyarakat tau dan percaya terhadap produk
tersebut, pihak ajinomoto mulai membuat iklan baru yang di pasang di
televise-televisi nasional dengan lebih menonjolkan label halal nya di produk
tersebut, sehingga masyarakat bisa memakan produk tersebut dengan tenang.
Evaluasi
yang dilakukan pihak Ajinomoto ini menghasilkan hasil yang sangat baik.
Walaupun dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu satu tahun, tapi mereka
berhasil untuk kembali mengembalikan citra mereka dan kepercayaan masyarakat
dalam memakai produk tersebut.
Begitulah
manajemen PR dalam mengembalikan citra perusahan dan kepercayaan masyarakat.
Dengan Mengidentifikasikan masalah, Perencanaan dan pemrograman, mengambil
tindakan dan berkomunikasi, serta mengevaluasi program. Perusahaan tersebut
bisa keluar dari permasalahan yang mereka sedang hadapi dan mendapat umpan
balik yang baik dari khalayak.
0 komentar:
Posting Komentar